Dengan nama Allah,
Tuhan pencipta seluruh alam semesta, yang mencipta sesuatu dengan penuh
details, dan tiada sesiapa pun boleh nak lawan kekuasaan Allah s.w.t. yang
giler osem dan sangat besar kekuatannya itu.
Haik! Hari ni, jom kita revise
semula satu lagi hadis yang sangat dekat dengan diri kita yang masih muda lela
lagi ni. Dan kalau kita tengok hadis ni dalam dalam, memang sangat kena dengan
kedudukan kita ni yang belajar hari hari dan kadang-kadang, kita pun dah konfius
kenapa kita nak belajar kan? Cewah.
Ok, hadis yang
dimaksudkan ialah Hadis Ghulam, hadis sang pemuda yang memang banyak persamaan
dengan hidup kita. Tapi, before kita ingat balik and nak tahu apa yang kita
boleh dapat, jom baca balik dan fahamkan balik hadis tuu. Jom!
Maka diutuslah seorang
pemuda yang kemudian ia ajari sihir. dan jalan Antara raja dengan tukang sihir
itu terdapat seorang rahib. Pemuda itu mendatangi sang rahib dan mendengarkan
pembicaraannya. Sang pemuda begitu kagum kepada rahib dan pembicaraannya.
Dan apabila sampai di
rumahnya, keluarganya memukulnya seraya bertanya, ‘Apa yang menghalangimu
(sehingga terlambat pulang)?’
Jika anda beriman
kepada Allah dan berdoa kepadaNya, nescaya Dia akan menyembuhkanmu. Ia lalu
beriman dan berdoa kepada Allah dan sembuh. Kemudian ia datang kepada raja dan
duduk di sisinya seperti sedia kala.
Demikianlah, sehingga
ia terus-menerus diseksa sampai ia menunjukkan kepada sang pemuda. Pemuda itu
pun didatangkan.Sang raja berkata, ‘Wahai anakku, sihirmu telah sampai pada
tingkat kamu boleh menyembuhkan orang buta, sopak dan berbagai penyakit
lainnya.’Sang pemuda menangkis, ‘Aku tidak mampu menyembuhkan seorang pun. Yang
menyembuhkan hanyalah Allah Azza wa Jalla. Raja berkata, ‘Aku?’ ‘Tidak!’, kata
pemuda. ‘Apakah kamu punya Tuhan selain diriku?’Ia menjawab, ‘Tuhanku dan
Tuhanmu adalah Allah.’
Lalu ia pun terus diseksa
sehingga ia menunjukkan kepada rahib. Maka rahib itu pun didatangkan.Sang raja
berkata,’Kembalilah kepada agamamu semula!’Ia menolak. Lalu di tengah-tengah
kepalanya diletakkan gergaji dan ia dibelah menjadi dua. Kepada pejabat raja
yang (dulunya) buta juga dikatakan, ‘Kembalilah kepada agamamu semula!’Ia
menolak.Lalu di tengah-tengah kepalanya diletakkan gergaji dan ia dibelah
menjadi dua. Kepada sang pemuda juga dikatakan, ‘Kembalilah kepada agamamu
semula!’ Ia menolak.
Lalu bersama beberapa
orang ia dikirim di gunung ini dan itu. (Sebelumnya) sang raja berkata, ‘
Ketika kalian telah sampai pada puncak gunung maka bila ia kembali kepada
agamanya (biarkanlah dia). Jika tidak, maka lemparkanlah dia! Mereka pun
berangkat. Ketika sampai di ketinggian gunung, sang pemuda berdoa,
‘Ya Allah,
jagalah diriku dari mereka, sesuai dengan kehendakMu. Tiba-tiba gunung itu
menggoncang mereka, sehingga semuanya tergelincir.Lalu, sang pemuda datang
mencari sampai bisa bertemu raja kembali. Raja bertanya, ‘Apa yang terjadi
dengan kawan-kawanmu?’
Ia menjawab, ‘Allah
menjagaku daripada mereka’.
Kembali ia dikirim
bersama beberapa orang dalam sebuah perahu kecil. Raja berkata, ‘Jika kalian
berada di tengah lautan (maka biarkanlah ia) jika kembali kepada agamanya
semula. Jika tidak, lemparkanlah dia ke laut yang luas dan dalam.Sang pemuda
berdoa, ‘Ya Allah, jagakan aku dari mereka, sesuai dengan kehendakMu’. Akhirnya
mereka semua tenggelam dan sang pemuda datang lagi kepada raja. Sang raja
bertanya, ‘ Apa yang terjadi dengan kawan-kawanmu?’ Ia menjawab, ‘ Allah
menjagaku dari mereka’.
Lalu sang pemuda
berkata, ‘Wahai raja, kamu tidak akan bisa membunuhku sehingga engkau melakukan
apa yang aku perintahkan. Jika engkau melakukan apa yang aku perintahkan maka
engkau akan boleh membunuhku. Jika tidak, engkau tak akan boleh membunuhku’.
Raja penasaran,
‘Perintah apa?’
Maka orang-orang
berkata, ‘Kami beriman kepada Tuhan sang pemuda. Kami beriman kepada Tuhan sang
pemuda’. Lalu dikatakan kepada raja, ‘Tahukah anda, sesuatu selama ini Anda
takutkan?Kini sesuatu itu telah tiba, semua orang telah beriman’.
Lalu ia memerintahkan
membuat parit-parit di beberapa persimpangan jalan, kemudian dinyalakan api di
dalamnya. Dan raja pun bertitah, ‘Siapa yang kembali kepada agamanya semula,
maka biarkanlah dia. Jika tidak, maka lemparkanlah dia ke dalamnya’.Maka
orang-orang pun menolaknya sehingga mereka bergantian dilemparkan ke
dalamnya.Hingga tibalah giliran seorang wanita bersama bayi yang sedang
disusuinya. Sepertinya, ibu itu enggan untuk terjun ke dalam api.
Tiba tiba sang bayi
berkata, ‘Bersabarlah wahai ibuku, sesungguhnya engkau berada dalam kebenaran’.”
No comments:
Post a Comment