Monday 9 May 2016

Kau, Aku dan Sakura



Matahari mula mengeluarkan cahayanya. Cerah,menerangi segenap penjuru alam. Minuman coklat panas Van Houtten itu dikacau. Segar. Aisyah mencapai biskut oreo dalam balang diatas meja.

Tidak sampai 1 minit, iphone miliknya berbunyi, lamunan terhenti.

" Hanami jom?"
" Bila? "
" Raisyu, dekiru? "
" Ermm, boleh kot, insyaAllah! "

Beberapa kali dia membaca mesej yang sama. Sejak beberapa minggu sampai ke Nihon(Jepun), semakin lama, semakin dia merasai kesunyian. Entah bila rasa ni akan hilang?

Tangan yang tadinya kaku, menekan punat ' play ' pada screen Iphone miliknya. Kadang tawanya memecah kesunyian. Hanya itu hiburan.


***



" Mir! "
" Erm? " Amir mengerutkan keningnya. Kolar baju yang dipakai dibetul-betulkan.
" Hanami jom? "
" Bila? "
" Raisyu? "
" Souka, nanti aku confirmkan. Banyak keje weh. "

Sesekali dia mengeluh. Fail biru tua di atas meja ditatap lama, tak tercukup masa!

" Kenapa aku? "

Berulang kali kalimah mentera itu bermain dalam benak fikiran. Yang lain bersenang lenang, aku?

Kelas aku penuh, assignment aku bergunung-gunung. Aku lain, dan kau lain. Engkau begitu dan aku begini. Dengan erti kata aku dan engkau memang berbeza!

***

Aisyah.
Kadang dia menangis. Jauh dari keluarga, jauh dari kawan-kawan, terasa dia dicampak jauh dari yang lain.

Mutabaah amal, usah dikata, terumbang-ambing. Quran jangan disebut, mungkin dalam sehari tak tersentuh!

Mata melirik pada gadget yang berada dalam genggaman tangannya.

" Hanya ini hiburan yang ada? "

Iphone itu dipandang tepat. Dia tahu, tapi....dia masih begini.

Bukan sekali, sudah penuh satu hard disk nya dengan berpuluh-puluh fail hiburan.

" Kau ok? " pernah dia mendapat soalan sebegitu. Bukan sekali, malah berulang kali. Dan setiap kali mendapat soalan yang sama, jawapan yang sama juga diberi!

" Aku biasa je. Alaa, aku sorang kot kat sini. Korang lain, ada senpai teman, tinggal dekat-dekat. Takda orang nak tengokkan aku. "

Cliche. Jawapan terbiasa dengannya. Dan dia, sudah terbiasa dengan kebiasaannya.

***

" Mir, ok? "

Amir mengangguk, lemah. Jawapan tadi dibiarkan berlalu dengan anggukan.

" Kenapa aku masuk uni ni? Kerja tak pernah tak ada, dalam kelas memang zenzen(langsung) aku tak faham! "

Kawannya yang tadinya kaku menggosok-gosok bahu Amir. Cuaca yang agak sejuk makin mencengkam tubuh badan mereka.

Senyap.

***
Sakura. Sakura. Sakura.



Satu hari, tika aku bertentang mata dengannya, dengan suara yang rendah dia bersuara,

" Di mana pun kita berada, kita adalah kita. "

" Di mana pun kau ada, percayalah pasti ada hikmahnya, pasti ada ujiannya! Bukan ke kita pasti ada ujian masing-masing? "

" Bukankah kita diingatkan iman itu berbolak- balik? Saat kau jatuh, minta pertolonganNya, cari sahabat yang dapat membantu! "

Aku senyap. Suasana taman dipenuhi sakura sedikit sebanyak reda kan suasana.

" Bagi kau, apa sakura? " mukanya tenang.

" Bunga? " dengan penuh rasa, aku keluarkan suara.

" Hanya seminggu dia berbunga. Dan, dalam seminggu dia menjadi yang terbaik. Dalam seminggu, sakura memberi pandangan yang baik pada yang melihatnya! "



Aku senyap. Biarkan dia bersuara meluahkan rasa. Biarkan aku men reflex apa yang tercipta.

" Berilah yang terbaik dalam apa yang kita lalui! Kau sakit, kau nikmati rasa sakit tu. Kau sunyi, kau nikmati kesunyian tu! Sebab kadang ada perkara yang kita rasa sakit, tapi ia sebenarnya nikmat! "

Aku tunduk. Sakura yang berada di hadapan mata ditatap lama.

" Berikan yang terbaik dalam apa yang kita lalui. Take it as granted! "
" Nikmati setiap saat yg kau lalui, sebab lain orang lain kemampuan, lain ujian "

Sakura. Moga saja aku memberi yg terbaik dlm setiap langkahku, seperti kau memberi yang terbaik pada siapa yang menatap mu, meski hanya seminggu.

" Jangan tergesa-gesa menilai ujianNya, kerna kau tidak sama sekali tahu pengakhirannya "


" Dan tidaklah Kami bermain-main menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya "(44:38)

____________________

Hanami - Aktiviti melihat bunga

No comments: